"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran
dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan
badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya
dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong
jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta
pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang
akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu
duniamu."
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah
mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang
lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah
kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan.
Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada
menanggung hutang."
"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar